event-heritage

Event Studi Lapangan Heritage

Event Organizer JogjaMerujuk pada perkembangan kerajaan Mataram Islam yang begitu banyak, mendorong Dinas Kebudayaan DIY bersama Kirana Adhirajasa sebagai event organizer Jogja menyelenggarakan Studi Lapangan Heritage.

Kegiatan ini didasari pada perkembangan Kerajaan Mataram Islam telah dimulai pada abad XVI M dengan mendirikan keraton di daerah Kotagede. Seiring perkembangannya, keraton dipindahkan ke Kerto, Pleret, Kartasura, dan Surakarta. Hingga pada akhirnya terjadi Perjanjian Giyanti yang membagi kerajaan menjadi dua, yaitu: Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Keraton Surakarta Hadiningrat. Saat ini peninggalan arkeologis yang terkait dengan Kerajaan Mataram Islam tersebut berada di dua wilayah adminstrasi yang berbeda. Keraton Kotagede, Keraton Kerto, Keraton Pleret, Keraton Yogyakarta, dan Pura Pakualaman terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Keraton Kartasura, Keraton Surakarta, Pura Mangkunegaran, dan Lokasi Perjanjian Giyanti berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi warisan budaya dan cagar budaya yang terkait dengan Kerajaan Mataram Islam yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Adapun tujuannya adalah menumbukan pemahaman mengenai perkembangan Kerajaan Mataram Islam dari masa ke masa.

Tema kegiatan Studi Lapangan Heritage ini adalah “Menapak jejak Kerajaan Mataram Islam dari masa ke masa”. Alasan pemilihan tema ini adalah untuk memberikan gambaran secara lebih lengkap kepada para peserta mengenai perkembangan Kerajaan Mataram Islam yang dimulai dari pembangunan keraton di Kotagede pada abad XVI M.

Sasaran peserta dari kegiatan ini adalah perwakilan dari pegawai yang ada di SKPD Pemerintah Daerah DIY. Kegiatan ini dilaksanakan pada 26-27 November 2015 bertempatan di Yogyakarta dan Surakarta.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *