Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah serangan yang terjadi pada tanggal 1 Maret 1949. Serangan ini dipersiapkan oleh petinggi militer di wilayah Divisi III/GM III, dengan melibatkan pimpinan pemerintahan sipil setempat berdasarkan instruksi dari Komandan Divisi III, Kolonel Bambang Sugeng. Penyerangan ini bertujuan untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih ada dan cukup kuat, dengan harapan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB. Soeharto saat itu menjabat sebagai Komandan Brigade X/Wehrkreis III dan ikut serta sebagai eksekutor lapangan di wilayah Yogyakarta.
Memperingati peristiwa serangan 1 Maret 1949 yang dimana saat itu belanda mengira bahwa Indonesia sudah lemah. Namun ternyata bisa menaklukan perlawanan sehingga membuat Belanda malu.
Dimulai tanggal 28 Februari-01 Maret 2023 kemarin di Benteng Vredeburg untuk memperingati Serangan Umum 1 Maret, yang dimana ada “Upacara Peringatan Serangan Umum 1 Maret ke-74 di Tahun 2023”
Peringatan serangan Umum 1 Maret tahun 2022 ini menjadi hari yang bersejarah karena bertepatan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 yang berisi penetapan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara, tahun ini mengambil tema Kebhinekaan dalam Penegakan Kedaulatan.
Dengan ditetapkannya Serangan Umum 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara dapat semakin memupuk semangat persatuan dan kesatuan kita semua dan juga sebagai generasi muda untuk tidak pernah lupa akan sejarah.
Dalam memperingati Serangan 1 Maret ini pun Dinas Kebudayaan DIY mempercayakan PT. Kirana Adhirajasa Indonesia sebegai EO yang mengatur jalannya acara ini.