Kajian Filosofi Kraton Ngayogyakarto: Perubahan Fungsi Panggung Krapyak Dulu dan Sekarang

Dari hasil kajian yang dilakukan oleh Tim PT. Kirana Adhirajasa Indonesia bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta yang dilakukan tahun 2015 terdapat beberapa penyimpangan-penyimpangan yang disebabkan oleh perubahan yang dilakukan oleh kehadiran Belanda dan perkembangan kependudukan. Penyimpangan-penyimpangan ini dimulai dari sekitaran panggung Krapyak yang berfungsi sebagai poros utama dari garis imajiner. Perbedaan Kondisi saat ini dan masa lalu terutama dikarenakan kondisinya yang sudah bukan hutan lagi.  Saat ini hutan yang berada disekeliling bangunan telah berubah menjadi kawasan permukiman penduduk.

Tidak hanya itu, awalnya bangunan ini digunakan sebagai tempat berburu para raja Kraton karena disekitar kawasan dipenuhi hewan-hewan liar terutama kijang atau dalam bahasa jawa menjangan.  Selain itu eksistensi bangunan pangung Krapyak pun sudah mulai berubah karena jarak dengan bangunan disekitarnya yang terlalu dekat. Hal ini berpengaruh terhadap peran bangunan panggung sebagai salah satu simpul sumbu filosofi Kota Yogyakarta

Salah satu rekomendasi dari Tim Kajian Filosofi Kraton Yogyakarta dalam rangka penataan kawasan sekitaran Pangung Krapyak adalah menertibkan perijinan mendirikan bangunan di sekitar kawasan panggung Krapyak  sedangkan untuk panggung krapyak sendiri sebagai salah satu bangunan cagar budaya perlu diperkuat pengamanan terhadap situs dan pemeliharaannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *